Rabu, 20 Oktober 2010

Proposal Pembangunan


          PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA


        JEMAAT HKI PANOSAN RESORT KUTACANE

DAERAH IV DAKOTA

 


No         : 10/Pan.Pemb.HKI.Psn/Res.Kcn/X/2010
Hal        : Permohonan Bantuan Dana Pembangunan
Lamp    : 1 Lbr Foto bangunan

Kepada Yth,
Bpk/ibu. .........
Di – Jakarta!



Salam sejahtera,
Gedung gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Panosan berukuran 9 x 20 m. Pembangunan gedung gereja ini telah berlangsung dengan beberapa tahap. Tahap terakhir yang sudah selesai dibangun adalah dinding dari beton secara keliling seluruhnya, pemasangan kuda-kuda serta atap dari seng, demikian juga dengan pembangunan menaranya di samping kanan depan. Namun karena keterbatasan dana, sehingga pembangunan ke tahap selanjutnya masih tersendat. Adapun tahap selanjutnya yang akan dibangun adalah melanjutkan penyelesaian plafon (asbes), dan pemasangan lantai keramik serta pembangunan ruang konsistori (bilut parhobasan). Untuk lebih jelas melihat situasi dan kondisi bangunan gereja ini, bapak/ibu dapat mengunjungi kami di; www.hkiresotkutacane.wordpress.com
Untuk melanjutkan pembangunan ini, sejak beberapa tahun terakhir ini panitia telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah). Akan tetapi berangkat dari latarbelakang pemikiran bahwa semakin tahun harga bahan bangunan selalu melonjak naik, dan dalam rangka menyemangatkan ruas atau warga jemaat akan keseriusan pembangunan ini, maka uang yang telah terkumpul di atas langsung dibelanjakan panitia ke bahan-bahan bangunan, seperti kayu, papan dan bahan lainnya. Dan buat sementara bahan-bahan ini disimpan dahulu.
Sementara sesuai dengan estimasi kami, bahwa untuk melanjutkan pembangunan ini sesuai dengan tahap-tahap yang kami rencanakan akan menelan biaya sebanyak Rp. 79.670.000,- (Tujuh puluh sembilan juta enam ratus tujupuluh ribu rupiah). Untuk lebih jelas rincian anggaran biaya ini, dapat kita baca pada tabel di bawah ini.
Dalam rangka kelangsungan pembangunan inilah, dengan segala kerendahan hati kami panitia datang kehadapan  Bapak/Ibu memohon bantuannya baik secara moril terlebih secara materil. Firman Tuhan berkata, “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Kor.9:7).
Demikianlah permohonan ini kami perbuat, besar harapan kami bahwa bapak/ibu akan bersedia membantu kami. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan banyak terimakasih, Syalom!

Panosan, 19 Oktober  2010
 
 


 
 
HORMAT KAMI PANITIA

                 Ketua                        Sekretaris                           Bendahara

                   (Nimrot Sihombing)                   (Loister br Regar)           (Ramadia br Hutagalung)

                              A. Leo                                Op. Elfi                              Op. Arista

 



DISETUJUI OLEH;



         Pimpinan HKI Jemaat Panosan                       Pimpinan HKI Resort Kutacane



                                  (St. Barlan Siahaan)                             (Pdt. Manamba Tua Pasaribu, STh)








I.   Latar belakang Membangun.
Firman Tuhan menegaskan bahwa Tuhan akan marah jika pembangunan rumahNya dibiarkan begitu saja atau tidak dilanjutkan. Sebaliknya, Tuhan akan memberkati umatNya yang berusaha membangun baitNya melalui pencurahan berkat yang melimpah dalam pekerjaan tangan dan pikirannya. Hal senada ini diungkapkanNya melalui nabiNya Nehemia yang mengatakan demikian, “Mengapa rumah Tuhan dibiarkan begitu saja?” (Neh.13:11). Sementara Tuhan sudah melimpahkan berbagai berkatNya kepada kita, lalu mengapa kita tak mau memperbaikinya dan mengapa hanya memikirkan rumah kita sendiri? Memang warga jemaat HKI Panosan sudah berusaha mengumpulkan dana, tetapi dana itu belum cukup. Lalu apakah kita menyerah demikian saja seraya mengoceh dengan sejuta alasan? Tentu Tuhan tidak menghendakinya, sebab Ia telah memberikan akal untuk berpikir mencari cara dan memohon pembagian berkat dari sesama. Beranjak dari dasar inilah sehingga kami berani dan dengan penuh harapan bahwa Tuhan akan mengungkap hati dan perasaan bapak/ibu/sdra/i untuk mau membagi-bagi berkat yang telah saudara terima dari Tuhan. Kami yakin bahwa Tuhan itu adalah kaya, pemurah dan pemerhati. Apalagi usaha ini kami lakukan bukan untuk diri sendiri akan tetapi untuk membangun rumah kediamanNya sendiri.
Dari sudut pandang psikologi bahwa perasaan manusia akan lebih tenang beribadah jika tempat ibadahnya nyaman dan sejuk. Apalagi seiring dengan metode ibadah HKI yang “silent” atau hening yang merupakan ibadah khas Luteran, sehingga kenyamanan tempat ibadah perlu. Ibadah yang hening akan berhasil apabila semua sarana dan prasarana mendukungnya. Sementara gedung gereja HKI Panosan yang belum siap diasbes, maka saat melangsungkan peribadatan dan acara lainnya, suasana di dalam gedung ini adalah panas dan gerah. Maka dengan kedua alasan teologi dan psikologi di atas sudah cukup bagi kita untuk semakin mendorong agar pembangunan tahap selanjutnya dengan segera diselesaikan.

II. Bagian-Bagian Yang Akan Dibangun.
1.        Melanjutkan pemasang asbes (plafon).
2.       Memasang lantai keramik.
3.       Menempelkan ruang konsistori di samping kanan belakang.

III. Metode Pembangunan.
Pengerjaan pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan   dana yang ada, dan akan mengedepankan mana yang paling prioritas. Dan menurut kami yang paling prioritas sesuai dengan kebutuhan kami adalah kelanjutan pemasangan plafon yang masih tergantung dan lantai keramik serta pembangunan ruang konsistori. Karena ruang konsistori yang permanen belum ada, sehingga selama ini ruangan di belakang podium yang dimanfaatkan sebagai ruang konsistori sementara. Karena itu, panitia memutuskan untuk pembangunan konsistori ini dapat dilanjutkan kemudian setelah pengasbesan dan lantai. Dalam dua bagian ini kami mendahuluhan pembangunan plafon sebagai tahap pertama. Dan kini plafon sudah terpasang sebagian, dan sebagian lagi masih tersendat karena keterbatasan dana tsb.

IV. Budged Bangunan.
Tukang mengestimasi sesuai dengan rancangan/tahapan dan gambar bangunan, pembangunan plafon dan lantai ini menelan biaya kira-kira sebanyak Rp. 79.670.000,- (Tujuh puluh sembilan juta enam ratus tujupuluh ribu rupiah) Untuk lebih rinci tentang biaya ini, dapat kita baca pada tabel berikut;


No
Uraian
Satuan
Harga @
Jumlah
01
Papan 250 batang
1 x 9 x 5 m
Rp. 70.000,-
Rp. 17.000.000,-
02
Boroti 100 batang
2 x 3 x 5 m
Rp. 60.000,-
Rp.  6.000.000,-
03
Boroti  40 batang
3 x 4 x 5 m
Rp.120.000,-
Rp.  4.800.000,-
04
Boroti 100 batang
2 x 2 x 5 m
Rp. 40.000,-
Rp.  4.000.000,-
05
Paku 40 kg
Campuran
Rp. 17.000,-
Rp.     680.000,-
06
Ongkos ketam papan 250 Lbr

Rp. 10.000,-
Rp. 2.500.000,-
07
Cat, serlak, tinner, kuas dan bebren


Rp. 4.000.000,-
08
Kramik 180 kotak
180 m3

Rp.12.000.000,-
09
Semen
60 zak
Rp. 50.000,-
Rp.  3.000.000,-
10
Semen putih
5 zak

Rp.     450.000,-
11
Bonbon keramik
120 m2

Rp.     240.000,-
12
Pasir
20 m3
Rp.100.000,-
Rp.  2.000.000,-
13
Batu kerikil
50 m3
Rp.100.000,-
Rp.  5.000.000,-
14
Upa tukang


Rp. 18.000.000,-
Jumlah Total
Rp. 79.670.000,-

V. Upaya pencarian dana.
Uang yang sudah terkumpul di kas panitia pembangunan masih sebanyak Rp. 12.000.000,-. Dana ini terkumpul dengan cara mengadakan sumbangan sukarela dan sumbangan  tak mengikat (ucapan terimakasih) serta lelang jemaat. Dan untuk memenuhi target anggaran biaya di atas kami akan meneruskan lelang jemaat. Di samping itu kami akan mencari sumbangan melalui pengadaan proposal ini.

VI. Susunan kepanitiaan.
Pelindung                                 : Pdt. Manamba Tua Pasaribu, STh      (Pimpinan Resort)
Penanggungjawab                               : St. Barlan Siahaan                                       (Pimpinan Jemaat)
Ketua Panitia                          : Nimrot Sihombing (A. Leo)
Sekretaris                                  : Loister br Siregar (Op. Elfi)
Bendahara                                 : Ramadia br Hutagalung (Op. Arista)
Seksi Dana                                :
1.        Pinondang Pangaribuan                        (Panosan-Kutacane)
2.       Tabel Hutahayan                                        (Panosan-Kutacane)
3.       Immer Pasaribu                                           (Panosan-Kutacane)
4.      Baston Simanjuntak                                 (Jakarta)
5.       Bungaran Panjaitan                                  ( Jakarta)
6.       Master Baik Hutauruk, SH                   (Cengkareng)
7.       Kom.Pol. Efendy Pangaribuan            (Jakarta)
8.       Tiramin br Siahaan                                    (Depok)
9.       Edi Hutagalung                                           (Jakarta)
10.    Dawantes Arman Pangaribuan           (Jakarta)
11.     H. Simanjuntak, SH                                   (Jakarta)
12.    Badiman Pasaribu                                      (Kalimantan)
13.    Robert Tampubolon                                 (Pekanbaru)
14.   Jumadi Sihombing                                     (Medan)
15.    Jonson Situmorang                                   (Medan)

VII. Penutup.
Demikianlah proposal ini kami perbuat. Kami sangat menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, demikian jugalah dengan isi proposal ini pasti masih ada yang kurang sempurna. Untuk itu kami sangat terbuka menerima sumbang saran demi penyempurnaannya. Terlebih dahulu kami minta maaf  pada bapak/ibu jika di sana sini ada tutur kata dan peredaksian yang kurang berkenan. Sebelum dan sesudahnya atas partisipasi dan perhatiannya kami haturkan banyak terimakasih, Syalom kaverim!


Panosan, 06 Mei 2010

Hormat kami,
Panitia
 
 




Lampiran;


 






























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar